Kebetulan minggu lalu “berkunjung” ke Sumatera Utara, tepatnya ke Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi. Untuk menempuh Kota Sidikalang dibutuhkan waktu + 5 jam dari Kota Medan, what a great trip to take. Sebelum berangkat kita pusing-pusing kota Medan, terlebih dahulu. Suasana Kota Medan, kurang lebih mirip Jakarta, hanya kendaraannya tidak sepadat Jakarta, tapi panasnya melebihi Jakarta. Entah memang lagi panas, atau suhunya seperti itu. Selagi pusing-pusing kota Medan, saya banyak menemui suara kicau burung di bangunan2 tinggi, ternyata bangunan itu adalah sarang Burung Walet, dan kicaunya guna mengundang Walet agar singgah ke bangunan tersebut.
Komplek Sarang Burung Walet. Jl. Mesjid Medan, Kota Medan
Selepas Ashar, kemudian kita beranjak ke Sidikalang. Perjalanan menuju Sidikalang mengambil rute melalui Brastagi. Suasana menuju Brastagi kurang lebih seperti menuju Bogor ke arah Puncak, Jawa Barat. Tentunya suasananya tidak lagi panas, melainkan sejuk meski kabut belum menyelimuti (halah:D ). Jalur dua arah meliuk-liuk ditambah pemandangan hutan pinus mengurangi rasa eneg saya dalam perjalanan:D. Setelah melewati kota Brastagi, kita memasuki Kaban Jahe dan setelah melalui Kaban Jahe dan melawati pintu masuk Danau Toba Silalahi. Tidak lama berselang kembali memasuki jalan berliuk2, dan kami beristirahat di warung kopi. Kalau tidak salah waktu sudah setengah 7, tapi suasana belum gelap kalau di Jakarta kira2 sekitar jam setengah 6an namun kabut sudah turun. Kata teman saya, kalau tidak turun kabut pemandangan Danau Toba Silalahi bisa kelihatan dari warung kopi tempat kita istirahat. Setelah minum kopi dan makan telur bebek warna putih yang di rebus (nah makan telurnya pake lada+kecap asin, yummy) kita memutuskan jalan lagi. Jadi mau makan telor :D.
Pemandangan Kota Brastagi
Jalur Brastagi-Kaban Jahe
Danau Toba Silalahi
Di Warung Kopi Yang Jualan Telor Bebek Putih
Perlajalanan selanjutnya kita memasuki hutan pinus, jalannya tetap berliuk2. Tidak lama berselang kita melewati Taman Wisata Iman. Ini merupakan salah satu objek pariwisata yang dimiliki Kabupaten Dairi. Letak Taman Wisata Ini berada di atas bukit, dan tetap dikelilingi hutan. Tidak lama berselang jalanan sudah gelap dan hape tidak mendapatkan sinyal, semua operator bow. Penerangan hanya memanfaatkan lampu kendaraan, dan jarak pandang + hanya 1 meter jadi jalannya pelan2. Kondisi aspal juga tidak terlalu bagus, sehingga si pengemudi harus pintar2 mengendarai mobil ditambah penerangan yang minim jadi ekstra hati-hati. Selama itu pula kami melawati beberapa jembatan, dan seperti biasa klakson tiga kali sebelum memasuki jembatan. Mitos yang berkembang hampir di pelosok Indonesia, klakson tiga kali ketika memasuki jembatan sebagai permisi atau “numpang lewat”. Yah, percaya ga percaya.
Setelah kurang lebih setengah jam, kami melihat beberapa rumah yang menandakan sudah “ada kehidupan” :D. Keadaan sekitar seperti pemukiman pedesaan pada umumnya, jalur terdiri hanya dua arah, di sekitar kanan kiri terdiri dari pemukiman warga. Hampir tiap rumah disini memiliki parabola, karna maklum pemukiman warga berada di balik bukit jadi untuk mendapatkan siaran lokal saja warga membutuhkan parabola untuk dapat menonton siaran TV. Guyon teman saya, “disini, kalau rumahnya tidak ada parabola, TV hanya jadi pajangan saja bang”. Selama perjalanan di kawasan ini kita melewati 1 pom bensin, dan itu juga sudah tutup tapi kami melihat banyak warga menjual bensin eceran. Bahkan satu rumah di depan pom bensin yang sudah tutup menjual bensin eceran. Kata teman saya harga bensin eceran Rp. 5000, meski di balik bukit harganya normal ya.
Tidak lama kemudian kita sampai di kota Sidikalang, dan sebelumnya mampir ke kantor perwakilan. Kota Sidikalang terdiri pusat perdagangan wilayah sekitar, kotanya sendiri tidak begitu besar. Seperti kota pada umumnya, kota ini juga memiliki alun-alun (sayang tidak sempat mengabadikan), dan sisanya kantor perkantoran pemerintahan dan ruko-ruko, Bank, rental komputer, hotel, kedai makan, terminal, dll. Hasil pusing-pusing dikota ini, kita hanya melihat 2 hotel. Yang satu agak besar dan yang satunya biasa saja. Karna alasan jarak, kita memilih yang tidak begitu jauh dengan kantor perwakilan. Hawa kota ini sangat sejuk, kalau Anda pernah ke Ciwidey, Bandung, nah kurang lebih suhu dinginnya hampir sama seperti disana. Luar biasa dinginnya. Selama 4 hari disini, 2 kali saya mengalami pemadaman lampu bergilir, setiap pemadaman kurang lebih 3 jam’an. Untungnya meski secara geografis tempat ini berada di pedalaman, tempat ini masih terjangkau internet. Secara telpon bisa masuk, jadi tempat saya ini menggunakan linenya telkom, ya speedy gitu deh. Meski begitu speedynya lumayan kenceng, saya sempat remote2an via hamachi dengan kantor pusat. Secara blm make VPN2an gitu loh :D, jadi hamachi2an aza. Di hari terakhir, kita siap2 pulang dari pagi hari karna ada urusan ke Pematang Siantar. Jarak tempuh ke Pematang Siantar sekitar 3 jam’an, dan sekitar jam 11 kita sudah sampai di kota Siantar. Tidak seperti Dairi, Siantar sudah termasuk kota besar. Terlihat banyak Bank-Bank pemerintah dan swasta disini, juga sudah banyak warnet terlihat. Setelah menyempatkan sholat Djuhur disalah satu Masjid yang indah namun sayang tidak tahu namanya, kita cari tempat makan dan kemudian menuju Kota Medan dan sampai Polonia jam 6’an dan langsung siap2 ke Jakarta.
Huhhh pas ngepas joo..
Panjang…
enak bgt..tgs kantor tp bs jalan2 gt..
@wennyaulia
haha, mau ya 😀
SELAMATKAN HUTAN LINDUNG DAIRI
Horas,
Saat ini kawasan Hutan Lindung Register 66 di Batu Ardan, Desa Sopokomil, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara sedang terancam dialih fungsikan. PT Dairi Prima Mineral sudah memasukkan pengajuan untuk mendapatkan izin dari Menteri Kehutanan untuk mengeksplorasinya.
Kawasan hutan lindung tersebut adalah habitat harimau Sumatera dan 20 jenis tanaman langka. Menurut Walhi Sumatera Utara, saat ini harimau di kawasan itu tinggal sekitar 15 ekor. Sebagian besar sudah “mengungsi” ke Aceh Selatan, karena terusik oleh aktivitas penambangan seng dan timah hitam yang dilakukan PT Dairi Prima Mineral di perbatasan hutan lindung tersebut.
Selain sebagai “rumah” hewan dan tanaman langka, hutan lindung tersebut adalah bagian dari sistem ciptaan Tuhan yang menjaga keseimbangan ekologi Danau Toba dan sekitarnya.
Oleh karena itu kami merasa tergerak untuk mengajak semua warga negara Indonesia yang peduli kelestarian alam dan lingkungan hidup, terutama orang Batak di mana saja : mari kita selamatkan kawasan Hutan Lindung Register 66 di Batu Ardan, Desa Sopokomil, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Mari kita lakukan dengan segala cara yang mungkin dan sah untuk menekan Menteri Kehutanan, agar jangan mengeluarkan izin eksplorasi hutan lindung tersebut. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih meridhoi dan memberkati perjuangan kita.
Jakarta, 13 Juni 2008
Raja Huta & Suhunan Situmorang
sorry, tolong dibetulkan judulnya yang benar : HUTAN
terima kasih dan mohon dukungannya
Raja Huta
@tobadreams
save our forest !!!
*.padahal kmrn abis nyambangin dpm 😀
horassssss
mantam mampir ya laee
segera lakukan eksplotasi tambang-tambang yg di sidikalang!!
maju DPM..!!
bravo tambang
horazZ TANO BATAK.beta hita marsada ni roha lao mambangun sidikalang-dairi,agar menjadi kota yang lebih maju..MARSIPATURE HUTA NA BE.NJUAH-JUAH KARINA
sopobutar
06 july 2009
horas dihita sude,disude halak batak tarlumobi angka par dairi dohot na adong di luat nadao/pangarantoan.lindungi serta lestarikan alam dairi kita dengan orientasi peningkatan sektor pariwisata di kab.dairi dohot nahumaliangna agar dunia dapat mengenalkota dairi.
horas.horas!!horas!!
Ok,,ito, mari kita bangun dairi sidikalang, supaya penduduknya lebih maju.salam kenal,sy Johannes Hutasoit kelahiran kec.tigalingga, saat ini berdomisili di Bekasi jawa barat
horas dihita sude,disude halak batak tarlumobi angka par dairi dohot na adong di luat nadao/pangarantoan.lindungi serta lestarikan alam Kabupaten DAIRI kita dengan orientasi peningkatan sektor pariwisata di kab.dairi dohot nahumaliangna agar dunia dapat mengenal kota dairi.
horas.horas!!horas!!
Bongsu rocutson siagian
sinampang cinta maju
horas ma di hita sude………….
boha do kabarmu bo,ai tinggal di dia doho saonari?
ai si Bongsu siagian na jonok ni jabu ni si Sariden Samosir do jabum kan?
Hidup sidikalang maju ma huta ginjang dohot parongil
Mesida nai Tiffany siagian
hutaginjang desa polling anak-anak
Kl blh tahu tgs dr ktr apa? Kerja apa??? Sy org Sidikalang asli n pernah menulis ttg SUMUT mau bergabung??? Thx
horasssss..slm.par_sidikalang…au anak sdk asli ikkon melestarikan tano..hatubuan..
Ahu asli par SUMBUL PEGAGAN,mari kita bangun DAIRI
Horas Sidikalang,
Salam kenal buat Semua orang Sidikalang smoga Kota Sidikalang semakin maju dan makin dikenal Dunia.
Buat Ito Togar Siompul,
Di Sumbul Pegagan dimananya Ito tinggalnya? Aku jg Orang Sumbul, lulus SLTP Negeri Sumbul Thn 1998, dan SMK Negeri Sidikalang lulus thn 2001 dan skrg tinggal di Bekasi-Jawa Barat.
Horas…..Horas….Horas
Horas…tusude akka par sidikalang Dairi sekitarna.
Thn 1979 sidikalang sy tinggalkan, sy ke medan, setamat SMA 1987 sy ke Jakarta. 5 tahun terakhir sy rutin pulang ke sidikalang setiap tahun, 30 thn sy tinggalkan sidikalang sepertinaya tidak sesuai dengan wkt dengan perkembangan atau pembangunannya.Tahun 2000 sy ciptakan lagu batak berjudul KOPI SIDIKALANG dengan tujuan mengingatkan akan hasil bumi sidikalang yang terkenal agar tidak punah dan mengajak para penikmat kopi untuk menikmati kopi sidikalang, dan hal yang terpenting dalam lagu saya, agar banyak pengunjung yang datang ke Sidikalang sehingga meningkatkan pendapatan Daerah dari pariwisata.Namun perlu di perhatikan kebersihan sidikalang terutama di Terminal Trikora agar di benahi dari dulu masih hampir sama kotornya, ya agar para wisatawan lebih tertarik datang ke Sidikalang.mauliate.Johannes hutasoit/artanes Record & Yobelta Record
Horas Tulang Johannes,
Saya itonya Rinto Nainggolan kalo Tulang masih kenal Dia, dan saya jg tinggal di Bekasi.
Saya setuju dengan pendapat Tulang, agar kebersihan kota Sidikalang lebih ditingkatkan lagi.
Horas, Mauliate.
aquu anak sidikalang asli woyy,,
hhhee,,
kepada semua saudara saya yang berasal dari medan, tanah karo, aceh, toba, pak pak, yang dimana anda memiliki perusahaan ataupun anda sebagai marketing ataupun anda kepala pemerintahan daerah, mari kita publikasikan daerah kita untuk meningkatkan parawisata daerah kita, caranya ialah publikasikan event sbb : ulang tahun kota, ulang tahun perusahan, grand opening kantor, louncing produk dll untuk publikasikan event tersebut hub kami di 021-58907296 atau 081370382645 dengan bpk jonatan tarigan kami akan bantu untuk mempublikasikan tanpa biaya di media cetak lokal maupun nasional.
mudah mudahan sidikalang makin kedepan makin sukses aja.
Semoga Kota Sidikalang semakin berkembang, maksimalkan potensi alam yang ada, majukan pertambangan agar dapat mengangkat sumber Pendapatan Asli Daerah sehingga Kota Sidikalang bisa lebih maju. Dan juga daerah2 Kecamatan lainnya. Jangan lupa agar senantiasa memperbaiki jalanan yang rusak, berlobang-lobang terutama Jalan LINTAS Antar Kabupaten. Mulai dari Perbatasan Kab Dairi-Simalungun sampai ke Perbatasan Kab Dairi-Tapanuli.
Sukses…
maju terus sidikalang
kembangkan terus dairi
HORAS BAH PARSIDIKKALANG DO AHU TINGGAL DI PORSEA ASAL HUTA PANGARIBUAN JL. TIGALINGGA
RAP PADENGGANTON MA HITA SUDE ASA SONGON NI DOKNI UMPASA
SITITIK MA SIOMPA GOLANG-GOLANG PANGARAHUTNA TUNG SONGONI PE HUTA DAIRI NUNGA LELENG HUTINGGALHON RAP MA HITA PADENGGANHON HORAS – PAR RUDE-RUDE
tampak na do rantosna
rim ni tahi do gogona
assimun so binola
pining so pinardua
molo dung sada roha
ndang adong naso tarula
tp itu kan untuk kemajuan masyarakat kita lae, ito??
kapan lagi kampung kita maju??
halo bongsu…………. boha do kabarmu poang?
tinggal didia do saonari songon na di tanda ho ciwidey bdg,
horas ma di hita pardairi khususnya par sinampang,barisan tonga-tonga,cinta maju. angiat ma di perhatikan pemerintah daerah kemajuan ni hutatta asa lam tu majuna huta hatubuan ta i.
( esron pardosi Bandung)
i love u sidikalang nauliiii………………
bona ni pinasakku
i love you sidikalang, huta hatubuan
Horas dihita sude,akka halak batak tarlumobi dihamu na tubu di bona pasogit,beta hita dukung sude para pakar nalao memajukan tano batak ( mari kita majukan sumut,terutama tano batak dengan catatan tidak merusak lingkungan dan alamnya,dan yang paling penting semua golongan dapat menikmati kemajuan tsbt) Bravo tano batak
Akka dongan na dilaeparira hususna, dairi umum, nang sahat desa na walu beta pature huta…..
horas par-sdklg
seperti kita ketahui bersama suatu kemajuan wilayah dambaan setiap orang/masyarakatnya termasuk kemajuan wilayah DAIRI tapi ………… saat ini tidak seperti dulu lagi pejabat berdasi tapi kinerja tidak ada sekarang jaman sudah berubah juga cara kerja harus cepat tepat sinergi dan trampil sosok sperti inilah yang dibutuhkan di DAIRI yang kita dambakan
bona ni pinasa ninna lae hasudungan nunga ditaba pinasa i lae laho mambahen papan horas lae sitanggang
asa mekkel hita ate par dairi ndang pola nadia